Friday, July 20, 2012

DEMI TUHAN


“Demi Tuhan yang Maha Esa, ini adalah sabdaNya!”
Dan kemudian jeritan berdarah menggelegar di udara yang hampa
Mati, semuanya telah mati suri tanpa meninggalkan identitas
Dalam tangan anak-anak Sang Pencipta yang mengaku kenal kudus

Tuhan yang merasa terpanggil mengintip dibalik tirai awan
Menyaksikan kobaran api memangsa karya terbesarNya
Berharap ini hanya mimpi, tapi Tuhan tak pernah bermimpi

Di saat manusia mengambang dalam keserakahan dan rasa benci,
dengan serentak kitab-kitab dan agama-agama berseru kepada Tuhan
“Bukan, bukan ini yang kami maksud! Bukan ini yang kami ajarkan!”

Tuhan memandangi jembatan penelusur dunia fana dan kekekalan
Masih berangan-angan, masih terlena dalam buaian angkasa

No comments:

Post a Comment